Monday, August 31, 2009
SEKELUMIT PUASA
Ramadhan yang ku tunggu-tunggu ternyata datang juga...walaupun saya tahu sebenarnya pasti juga datang. Hanya kadang dalam hati kecil ini selalu bertanya-tanya "Sampaikah diri kita yang hina ini bisa berjumpa lagi dengan Ramadhan tahun depan..tahun depan..tahun depan ???". Alhamdullillah Allah SWT masih memberikan kesempatan kita bertemu di Ramadhan tahun ini. Ramadhan bulan puasa adalah bulan suci penuh ampunan dan penuh kesucian bagi kita umat muslim...pertanyaannya siapa yang akan memberikan ampunan dari puasa yang kita jalankan ini ??. Allah Yang Maha Pengampun yang menentukan bukan kamu manusia, bukan malaikat dan bukan siapa-siapa...Kalau sudah tahu hanya Allah sebagai penentunya mengapa kita manusia selalu bersifat arogan untuk memaksakan kehendak kita kepada orang lain dengan kekerasan untuk berpuasa...Masih banyak umat muslim belum paham dengan arti puasa. Puasa tidak untuk dipaksakan apalagi dengan kekerasan...Belajar mengekang hawa nafsu DIBULAN PUASA sangatlah mulia sekali dari pada hanya bisa mengajari kepada orang lain, Menggebuki orang lain membakar tempat2 maksiat untuk mengekang nafsunya dan menghormati orang lain berpuasa....kita akan sangat mulia jika hal tsb di kembalikan pada diri kita sendiri..Ajarilah diri kita sendiri dulu untuk mengekang hawa nafsu, Gebukilah diri kita sendiri dulu untuk mengerti tentang ilmu puasa, Bakarlah diri kita sendiri jika kita tidak menghargai bulan Suci ini...Insyallah Ini lebih membawa Barokah dalam PUASA kIta. Amin.... Ada crita nyata yang membuat saya prihatin..terjadi di lingkungan saya tinggal. Malam pertama sholat sunnah Tarawih di Masjid dekat rumah saya di penuhi jamaah sampai-sampai harus membuka tikar di luar masjid dan kebetulan Imamnya memang dengan sabar memimpin sholat dan memberikan KULTUM dlm suasana penuh dengan perasaan yang dalam, hari itu jamaah merasa sangat dimuliakan sakali... dan esok harinya ternyata Imamnya ganti dan kebetulan si Imam cara memimpin sholatnya dengan cara yang kasar dan terus terang saya juga sangat tdk simpati...Hal yang kecil misal dalam memberikan perintah untuk meluruskan shof sholat imam harus mlototin bapak2 yang rata2 sdh tua dan mengatakan kata2 kasar yang menyinggung perasaan orang lain. Apalagi dalam memberikan KULTUM, si imam banyak melontarkan kata2 yang tidak mendidik tetapi kata2 yang menghakimi termasuk orang kafir dan jatah neraka bagi orang2 yang melanggar...Hari ketiga efek sdh mulai kelihatan masjid mulai agak sepi...hari keempat...mulai tambah sepi....iseng punya iseng saya tanya sama salah satu temen, ternyata efek dari imam masjid yang hari kedua dengan gaya ARogannya itu membuat jamaah pindah kemasjid kampung sebelah. Dan setiap jadwal piketnya bukan imam Arogan itu masjid penuh lagi. Ini hanyalah salah satu kisah yang menggambarkan betapa keimanan seseorang itu tidak bisa dipaksakan apalagi dengan kekerasan. ALLAHUALAM...Saya mengajak dengan kerendahan hati saya kepada sesama umat Muslim marilah menjadikan ISLAM agama yang Rahmatan lil Alamin..penuh kasih dan sayang kepada sesama manusia... Wassallam gus back |
